Sadarkan aku jika ini hanya mimpi. Bisakah seseorang memukul
kepalaku dan bilang “HEY... INI BUKAN MIMPI”
Yaaa aku seperti bermimpi, bermimpi memeluk seseorang yang
selama ini telah kuanggap mati. Aku tidak bercanda. Mimpi itu tiba tiba
menjadi. Nyata.
Entahlaaaah. Aku pun tau ini hanya lah sebuah pertemuan
kecil 3 jam setengah yaaa ini hanya sebuah pertemuan yang pada awalnya akan
menjadi akhir. Aku sadar. Kejadian itu. Ini namanya apa ? bolehkan aku bertanya
sekali lagi tentangnya padamu Tuhan ??
Apakah dia masih menyayangiku ?
Apakah aku masih dipedulikan olehnya ?
Apakah dia selama ini juga memikirkan bagaimana aku
tanpanya?
Apakah dia sadar, bahwa aku telah berhenti berharap ?
Tuhan, cukup bilang “IYA”
dan itu suda sangat membahagiakanku :)
Saat itu, aku dan dia berbincang di sebuah tempat duduk di
tepi jalan, memandangi lampu lampu, ya aku sangat mencintai lampu malam. aku
bahagia. Walopun itu hanya terjadi sekali. Sebelumnya saat aku dan dia masih
pacaran kita takpernah melakukan hal seperti itu. Pergi malam mingguan
makan di tepi jalan becandaan, ngeliatin dia sulap kartu, dan menikmati
capuccino satu dibagi dua, memandanginya ketika ia membuatkanku susu murni rasa
strawberry. Hal itu terjadi disaat hubungan telah menjadi mantan. Aneh memang.
Kenapa bisa seperti itu ?? aku pun tak tau.
Berkali kali kupandangi dia, apa yang salah dengan dia ??
kenapa bisa aku dan dia seperti ini lagi, disaat aku benar benar lupa akan
semua kenangan bersamanya, kenapa bisa dia hadir begitu saja dan seperti ini.
Membuatku utuh. Sangat utuh bersamanya. Kenapa bisa seperti ini ??
Saat itu pun aku tidak peduli akan semua hal. Yang aku tau
dan yang selalu aku ingat “aku menyayangi lelaki ini tak peduli seberapapun
sakitnya masa dulu” benar. Aku memeluknya erat sangat erat merebahkan kepala ku
di pundaknya dan berbincang, aku melimpahkan semuanya. dan kenyataanya ini
pertama kalinya.
Pertama kalinya aku sanggup bermanja dengan lelaki ini, lelaki
yang ku anggap sudah mati lelaki yang kuanggap sangat jahat. walaupun di kepalaku
selalu diingatkan kata kata yang sangat tidak ingin ku dengar “dia bukan siapa
siapa aku lagi, dia hanya bagian masa lalu” namun aku masi saja memeluknya, dan
hal ini sangat sangat membuatku tenang.
Ah sudahlah. Aku tak peduli. Aku mencintai lelaki ini. Aku
juga sangat membenci lelaki ini. Terserah dia milikku apa bukan. Aku terus
memeluknya hingga aku terlelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PENDAPAT LO ?