this is my world this is my life this my story this is my adventure. go reading !! happy yaa :)

resume patah hati

Untukmu,
Biar kusampaikan surat ini, bukan padamu tapi pada waktu, tentang apa yang telah lewat dan kita biarkan pergi tanpa sadar. Ini bukan surat cinta, bukan juga puisi. Ini hanya sebuah resume tentang patah hati.
Kita pernah, pada suatu waktu menikmati hujan bersama, menunggunya reda tanpa perlu takut ada yang pergi setelahnya, sebab kaki kita masih satu langkah.
Kita pernah, pada suatu ketika makan di tempat kesukaanmu kemudian menertawai banyak hal -tentu kita adalah salah satu halnya- tanpa peduli bagaimana hidup akan mengantarkan kita.
Kita pernah, bertengkar tanpa kompromi, bahwa kita sama-sama lelah hingga tak sanggup menertawainya. Yang kita tahu, kita harus beranjak meski berlawanan arah.
Tapi kita lupa meredam ego, kemudian justru meninggikan suara dan menulikan telinga. Pecah. Kita pecah karena apapun yang rapuh akan jatuh jika digantung tidak pada tempatnya.
Kita tahu pasti itu. Tapi kita bebal, bukankah itu yang terjadi pada mereka yang jatuh cinta? Hingga akhirnya pergi, entah meninggalkan kesal atau sesal aku tak tahu pasti.
Yang pasti aku berharap kita (atau tepatnya kamu) tidak benar-benar pergi. Aku tahu bumi adalah lintasan yang akan mempertemukan kita, tentu saja jika kita masih saling menetapkan hati satu sama lain sebagai pusat gravitasi.
Dan saat itu terjadi, aku akan mengatakan padamu bahwa aku menyesal telah menjatuhkan kita.
Takkan ada organ yang mati karena kepergianmu.
hanya saja "kita" akan membangkai di otakku.
  
 

Surga Di Warung Kopi

"Urip mung mampir ngombe ............ "

Hidup cuma mampir minum.
Hidup cuma mampir ngopi.

Diwarung kopi semua orang datang dan pergi
Diwarung kopi, orang bisa tampak menjadi lebih lega, santai dan gembira.
Diwarung kopi tidak sedikit manusia yang menciptakan surga kecil barang sesaat untuk dirinya.

lewat sebuah kejadian yang tak terduga. suatu ketika, aku mulai memasuki duniamu. dunia yang entah hitam atau putih, nyatanya, ini abu abu.belum terlalu jelas untukku, dalam sebuah seduhan kopi pertamamu, kau memaknai kehadiranku, pun aku terhadapmu. memaknai kehadiranmu. 

pertemuan-pertemuan itu terjadi di warung kopi, apa yang telah terjadi disana memunculkan kebahagiaan dan kenyamanan. memberikan surga dihatiku pun kamu.

untukku pun kamu
 penikmat kopi
Padang

perbandingan

masih dengan keadaan yang sama dan di tempat yang sama,  tumpukan buku yang berserakan, hvs, beberapa obat, folio, pensil warna, tas, dan beberapa recehan, masih stay di atas kasur gue, memang, kalo udh balik dari kos gue emang paling males beberes kamar maunya cuma tidur. dan hal kedua yang gue lakuin selain tidur ya cuss matiin lampu kamar dan mandangin glow in the dark.

gue. bosen.

gue ga percaya ketulusan. sama sekali ga percaya. dalam kasus gue, gue sama sekali ga nemuin yang namanya ketulusan. orang orang bilang ketulusan itu didapat dri cinta, cinta seorang pasangan. gue sama sekali ga percaya karena ga ada satupun dalam hidup gue nemuin ketulusan. mungkin ketulusan yang gue dapat ga sebanding dari apa yang gue beri. kalopun itu ada. 

selanjutnya, kenyamanan.

gue terlalu munafik dalam kasus ini, nyaman.nyaman dipaksakan dan nyaman terpaksa, hal hal itu kerap terjadi dlm hidup gue dan sering banget gue alamin, tapi ya demi kebahagiaan org org yang ada dihidup gue, gue paksain nyaman.

gue yang lebih suka mandangin hidup orang lain yang lebih suka memaklumi segala hal yang lebih suka mem-bodo amat-kan masalah masalah, yang lebih suka bilang 'iya' walopun hal itu bertentangan dengan diri gue pun hati gue, yang lebih suka bilang 'iya, im okay' walopun kenyataanya 'im not okay' 

kalopun hidup bisa berbaik hati menerima gue yang sebenernya mungkin saat ini gue ga gini, ga diam diam harus mencari tempat buat sembunyi cuma untuk nangis lepasin semua beban. seharusnya gue ga seperti ini, yang rela brengsek demi kebahagiaan. 

gue yang sebenernya berdiam diri dikamar, ngisap beberapa rokok tiap malam, ngabisin beberapa kaleng bir, gue yang selalu tidur subuh, gue yang sebenernya berpergian sendiri, dan ngelakuin semuanya sendiri, tanpa ada beban tanpa ada larangan tanpa ada tekanan. gue yang sebenernya mencintai kesunyian dan musik paling indah tiap malam cuman bunyi suara jam ditiap detiknya, gue yang sebenernya selalu menghayal tentang kisah romantis dan sangat teramat mencintai fiksi, dan gue yang benar benar benci dengan keramaian dan kebisingan. 

jadi tulisan ini gue tujukan kepada gue yang sama sekali ga bisa keluar dari rasa ketidaknyamanan dan kepura puraan yang selama ini gue lakonin didepan para manusia lainnya. tulisan ini gue tujukan kepada gue yang rela brengsek demi kebahagiaan. gue yang rela brengsek ama diri gue sendiri demi kebahagiaan. gue yang rela brengsek demi kebahagiaan.

tapi percayalah, gue akan tetap menjadi yang terbaik saat gue bersama mereka yang memberi gue cinta yang banyak. gue akan tetap jadi lakon yang sesuai dengan keadaan.


..untukmu ririn, yang rela brengsek demi kebahagiaan...