Ketika
saya di kandungan, ibu mati-matian mempertahankan saya agar tetap hidup
bagaimana pun caranya. Banyak kejadian2 yang nyaris merenggut saya di
perutnya, tapi Tuhan menjaga ibu dan saya, hingga saya bisa terlahir ke
dunia ini. Katanya, ibu sangat santai ketika melahirkan saya. Karena dia
sangat ingin saya melihat dunia.
ibu
selalu memarahi saya bukan karena ibu membenci saya.Tapi begitulah cara
ia mendidik saya supaya tumbuh menjadi wanita yang kuat seperti
dirinya. Wanita yang bisa diandalkan.
ibu
selalu marah kalau saya menangis, kecewa, atau merengek karena ia tak
mau saya gampang putus asa. Ia tak mau saya lembek. Ia tak mau saya
terpuruk jika sesuatu yang saya harapkan tidak berhasil didapat.
Saya
tak mudah meminta barang, karena ibu mengajari saya agar saya tahu arti
berusaha untuk mendapatkan sesuatu.Tahu artinya kerja keras.Tahu
bagaimana menghargai proses, bagaimana menghargai tiap tetes keringat
yang keluar. Dan mengerti bahwa segala sesuatu tidak instan,tapi perlu
adanya usaha untuk memperoleh itu. Ya, sukses itu adalah sebuah proses.
ibu
marah ketika saya bangun kesiangan, itu semata-mata karena ibu
mempersiapkan saya agar saya disiplin, agar suatu saat nanti saya
menikah, saya tahu apa yang harus saya persiapkan untuk keluarga saya di
pagi hari. ibu ingin hidup saya teratur. Dan ibu ingin saya bisa
memperlakukan orang lain dengan baik.
ibu
mengajari saya banyak hal. Banyak hal tentang kehidupan. Banyak hal
yang nggak pernah saya sadari telah ia tanamkan dari sejak saya kecil.
ibu bukan seorang ibu yang akan menunjukkan kesedihannya ketika melihat
saya terpuruk. Tapi ia selalu ada disamping saya ketika itu terjadi. Dia
selalu berdiri di sebelah saya. Siap menyangga saya dengan tangannya
meskipun saya tahu kalau dia juga tersakiti. Membuat saya menyadari
bahwa terjatuh itu adalah hal yang biasa. Bukan rasa sakitnya, tapi
kemampuan kita untuk kembali bangkit saat telah jatuh itulah yang
membuat kita lebih kuat. Ya, ibu benar.
Terima kasih Tuhan, karena saya dilahirkan melalui rahim seorang wanita luar biasa ini.
Maafkan
Ririn bu, anakmu ini memang sungguh kurang ajar. Maafkan Ririn karena
sering mengecewakan ibu.Sering membuat ibu khawatir dengan
kelakuan-kelakuan Ririn yang ekstrim. Ririn memang bukan anak yang
sempurna.Tapi percayalah kalau Ririn sangat sayaaang ibu dengan segenap
hati. Ririn rela melakukan apapun untuk ibu. Ririn akan berusaha jadi
anak yang bisa membanggakan ibu.Setidaknya bisa membuat ibu selalu
tersenyum bahagia. Terima kasih karena ibu telah memberikan kepercayaan
luar biasa pada Ririn., saya ingin seperti ibu. Saya ingin mirip ibu.
Saya
ingat beberapa hari ini , ibu pernah tersenyum menatap saya ketika saya
pulang dari sekolah. Beliau berkata, “Kamu udah dewasa, kamu udah tahu
mana yang benar, dan mana yang salah. ibu nggak akan memarahi kamu atas
sebuah kesalahan yang kamu lakukan. Tapi buatlah semuanya sebagai
pelajaran agar kamu nggak mengulanginya lagi. ibu sangat percaya kalau
kamu mampu bertanggung jawab atas diri kamu sendiri. Jangan hilangkan
kepercayaan ibu. Ibu sayang sama kamu…”
Saya
sangat menyadari kalau semua kekuatan dan hal positif yang saya
lakukan, sebagian besar adalah berkat didikan ibu. Ya, Tuhan menitipkan
saya pada ibu. Dan ibu memegang amanah itu dengan sempurna.
Dari anakmu yang selalu menyayangimu-Ririn
backsound - Bunda#mellygoeslaw
:(
BalasHapus