Aku bosan
ketika bangun pagi hari hingga tidur malamku selalu diisi pertengkaran kecil
dan bahkan pertengkaran yang cukup besar. Dimana dia selalu ingin menjadi
pemenang, dimana dia selalu ingin menjadi aktor utama. Sementara aku, hanya
pemain figuran yang tidak berhak melawan, posisiku hanya seseorang yang pasif
yang mencoba mengerti semua perlakuannya walaupun ada banyak gejolak untuk
melawan.
Ada saja
hal-hal kecil yang dia jadikan sebagai acuan untuk berdebat panjang. Masalah
komunikasi, masalah perhatian, masalah waktu, dan masalah-masalah lainnya yang
selalu terlihat besar saat ia melebih-lebihkannya. Memangnya aku ini tempat
sampah, "tempat" dimana ia menumpahkan segala kekesalan dan amarahnya
saat ia merasa lelah dengan dunianya? Apa dia tak pernah berpikir bahwa aku
sama seperti dia, yang juga punya perasaan? Apa dia tahu, bahwa menjadi aku
bukanlah hal yang mudah?
Seringkali aku merasa risih dengan semua hal yang ia lakukan padaku. Rasanya sehari seperti sebulan lamanya. Seringkali aku terdiam melihat semua mengalir tanpa persetujuan dan keinginanku. Seringkali aku ingin lepas, tapi aku merasa jeratan itu masih terlalu kuat. Aku lelah menjalani hubungan yang hanya berjalan di tempat, dimana hanya ada satu orang yang berkorban demi satu orang lainnya. Dimana hanya ada aku yang berlelah sendirian hanya untuk menjaga sesuatu yang seharusnya kulepaskan.
Seringkali aku merasa risih dengan semua hal yang ia lakukan padaku. Rasanya sehari seperti sebulan lamanya. Seringkali aku terdiam melihat semua mengalir tanpa persetujuan dan keinginanku. Seringkali aku ingin lepas, tapi aku merasa jeratan itu masih terlalu kuat. Aku lelah menjalani hubungan yang hanya berjalan di tempat, dimana hanya ada satu orang yang berkorban demi satu orang lainnya. Dimana hanya ada aku yang berlelah sendirian hanya untuk menjaga sesuatu yang seharusnya kulepaskan.
kamu tau ? aku lelah menjadi perempuanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PENDAPAT LO ?