tentang kopi dingin yang luput dari kecupan bibir kita
sebab, sore itu kau sibuk mengecup pikiranku..
dengan kisah dari masa depan
sementara
bibirku sibuk mencari alamat biar sampai ke lelah matamu.
Hujan reda, kenangan masi deras di kepala
tentang bocah - bocah yang basah di peluk hujan
bebas dihalaman rumah kita
dan aku serta engkau terlalu takut membaur
sebab, kebebasan kadang tak memberikan pilihan
selain diam di tempat.
Hujan reda, kenangan masih deras di kepala
tentang warna abu - abu saat langit mendung
semendung mataku dan setelah asing pelangi
bertamu ke dalam matamu dan menawarkan
rumah lebih bebas daripada sepasang lenganku.
Hujan reda, kenangan masih deras di kepala
tentang engkau yang kembang api
dan dadaku langit malam
Dor sekali. lalu tak tampak lagi.
Andi Gunawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PENDAPAT LO ?